Monday 15 January 2018

Khutbah Jumat Orang yang beruntung 2018

ORANG YANG BERUNTUNG


الْحَمْدُ للهِ الذِي مُشَرِّفِ الأَيَّامِ بَعْضِهَا عَلَى بَعْضٍ , . أََحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى عَلَى أَنْوَارِ النِّعَمِ , وَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تَكُوْنُ لَنَا ذُخْرًا عِنْدَ الْمَلِكِ الْجَلِيْلِ الأَجَلِّ الأَكْرَمْ , وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا الرَّسُوْلُ اللهِ سَيِّدُ الْعَرَبِ وَ الْعَجَمِ , اللهمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ  الْهَادِى إِلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمٍ لاَ يَنْفَعُ مَالٌ وَ لاَ بَنُوْنٍ إِلاَّ مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ,
أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ اتَّقُوْااللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ وَ احْذَرُوْا الْمَعَاصِى وَ الْمُنْكَرَاتِ

Para hadirin jamaah Jum’at yang mulia !

Pada saat ini waktu seakan berlalu dengan begitu cepatnya, waktu terus berlalu tanpa ada seorang mahlukpun yang mampu memperlambat jalannya waktu tersebut. Sementara kita sebagai manusia kebanyakan lalai dengan kenyataan tersebut. Kebanyakan diantara kita mengingat-ingat waktu atau melihat arloji sebagai petunjuk bahwa sudah waktunya kita berangkat bekerja, sudah waktunya kita menghadiri pertemuan ini dan itu dan sebagainya . Dan jarang sekali bahkan sulit dicari seseorang yang melihat arloji dengan berfikir bahwa waktu kita berkunjung didunia yang sangat kita cintai ini semakin habis. Dalam arti kebanyakan kita sebagai manusia selalu mengalami kerugian dengan hanya memikirkan dunia tanpa memikirkan akhirat. Sekarang solusinya bagaimana supaya kita bisa selamat dari kerugian itu? atau kriteria yang bagimanakah  yang harus kita penuhi supaya kita tidak dinamakan orang yang merugi?
Solusi dari dilema diatas sebenarnya telah tertera dalam firman Allah dalam surat wal ashri :

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3)  

Yang artinya “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.

Dalam ayat-ayat diatas Allah bersumpah dengan menyebutkan waktu  ”Ashr ”yang mengandung suatu pendidikan dan peringatan kepada umat manusia supaya selalu mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya dengan berlandaskan keimanan, selalu berbuat baik atau ‘amal sholih , saling menasehati dengan barang yang hak dan saling menasehati dengan kesabaran.

Para hadirin sidang jum’at yang mulia !
Marilah kita telaah dengan agak sedikit terperinci keempat mutiara yang terkandung dalm surat Wal ‘ashr diatas sebagai berikut:
Yang pertama ialah aamanuu yang artinya beriman kepada Allah SWT yaitu percaya secara bulat dan mutlak kepada Kemahakuasaan Allah, selanjutnya percaya kepada Nabi-nabi Allah, Kitab-kitab suci Allah ,para Malaikat ,hari akhir dan takdir .yang semuanya tersimpul menjadi rukun iman. Sedangkan iman itu sendiri harus memenuhi tiga sarat yaitu : diikrarkan dengan lidah , dipaterikan dalam hati dan dilaksanakan dengan anggota badan.
Iman adalah landasan tempat berpijak atau tali tempat  bergantung dalam mengarungi gelombang kehidupan yang penuh pancaroba atau perubahan ini.
Apabila kaimanan sudah berakar dalam jiwa manusia maka manusia itu dapat menguasai kedaan bukan sebaliknya keadaan yang mengauasainya. Ia selalu hidup dalam keseimbangan, mempunyai sikap yang jelas dan tegas selalu berharap dan optimis, tidak mau menyerah , bersikap berani percaya terhadap diri sendiri, berhati mantap dan selalu tenteram dan sifat-sifat positif lainnya.
           
Para hadirin sidang jum’at yang mulia !

Yang kedua adalah mengerjakan kebaikan atau dinamakan ‘amal sholih dalam surat wal ashri disebutkan wa’amilush shoolihaat. Pengertian ‘amal sholih dalam ajaran Islam sangat luas sekali.  Diantara pengertian amal sholih itu : Yaitu tiap-tiap perbuatan yang mendatangkan kebaikan untuk diri kita, kesehatan, akhlak  dan akal kita adalah amal sholih.Atau  tiap-tiap kebaikan yang kita lakukan terhadap keluarga, anak-anak, tetangga , bangsa, agama, dan umat manusia bahkan untuk kepentingan seluruh mahkluk semuanya adalah amal sholih.Atau ada yang mengatakan bahwa menjauhkan kemewahan hidup , membentuk akhlak, mensucikan diri, menambah ilmu, mencerdaskan akal , menegakkan kewajiban, mendidik anak-anak , mengeluarkan shodaqoh,infak, mengadakan silaturrahmi dan lain-lain kebajikan adalah masuk dalam katagori amal sholih.
Maka dapatlah disimpulkan bahwa semua perbuatan yang sekarang kita namakan membangun termasuk dalam ruang lingkup amal sholih .
Yang ketiga adalah watawaashou bil haqqi atau saling memberi atau menerima nasehat dalam kebenaran. Yang dimaksud al haq disini adalah adalh nilai-nilai yang mengandung unsur kebenaran, keadilan , kebaikan yang haqiqi. Dalam surat ar Ro’du ayat 17 Allah mengumpamakan kebenaran itu dengan air , dan yang batil dengan buih .

مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَابِيًا وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِثْلُهُ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ(17)
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan.
Kebenaran itu harus ditegakkan dan ditaati . Salah satu misi Nabi-nabi yang diutus Allah kedunia ini adalah menegakkan kebenaran itu dengan menempuh perjuangan yang mangalami hukum bangkit dan jatuh.
Seperti sabda Rosululloh

أُمِرْتُ أَنْ أَقُوْلَ الْحَقَّ وَ لَوْ كَانَ مُرًّ أ ( رواه ابن حبان )
Yang artinya ” Allah memerintahkan kepadaku supaya aku mengemukakan  barang yang hak walupun pahit ”.

Yang keempat adalah watawashou bishshobri atau saling menasehati dengan kesabaran. Yang dimaksud sabar disini adalah tahan menderita atau menerima sesuatu yang tidak kita senangi dengan ridlo dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah.
Sikap sabar itu membentuk jiwa manusia menjadi kuat tatkala ditimpa bencana atau musibah dan cobaan.
Tentang orang yang sabar Allah berfirman dalam surat Al Baqoroh ayat 177

وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ(177)
“dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Menurut ayat diatas ada tiga bidang saat dimana kesabaran itu harus diterapkan . Pertama ketika ditimpa malapetaka , kedua sabar dalam kemelaratan, kemiskinan, kesusahan hidup dan lain-lain , ketiga sabar tatkala menghadapi perjuangan.

Pada akhirnya dapatlah disimpulkan bahwa orang-orang yang dapat melaksanakan empat prinsip diataslah orang-orang yang tidak mengalami kerugian. Dan semoga kiat termasuk dalam golongan orang yang beruntung itu.

جَعَلَنَا اللهُ وَ إِيَّاكُمْ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْكَامِلِيْنَ الْمُؤَدِّيْنَ لِوَاجِبَاتِهِمْ مَعَ الْمُخْلِصِيْنَ السَّائِلِيْنَ وَ قُوْلُوْا أََسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ يَا نَجَاةَ التَائِبِيْنَ



الْخُطْبَةُ الثَّانِيَةُ لِلْجُمْعَةِ

الْحَمْدُ للهِ الْمَنْعُوْتِ بِصِفَاتِ التَّنْزِيْهِ وَ الْكَمَالِ . وَ أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ , وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ سَنِيُّ الْخِصَالِ . اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ التَّابِعِيْنَ , عِبَادَ اللهْ , إِتَّقُوْا اللهَ فَإِنَّكُمْ عَلَيْهِ تُعْرَضُوْنَ , وَ اعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ فِي كِتَابِهِ الْمَكْنُوْنِ , وَ أَمَرَكُمْ بِذَالِكَ فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَيْهِ تَكُوْنُوْا مِنَ الْفَائِزِِيْنَ . اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَيْهِ وَارْضَ عَنِ الأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاء, وَ بَقِيَّةِ الْعَشْرَةِ الْكِرَامِ , وَ آلِ بَيْتِ نَبِيِّكَ الْمُصْطَفَى , وَ عَنْ الأَنْصَارِ وَ الْمُهَاجِرِيْنَ وَ التَّابِعِيْنَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن ,اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ , وَ نَسْأَلُكَ اللهُمَّ دَوَامَ الْعِنَايَةِ وَ التَأْيِيْدِ , لِحَضْرَةِ مَوْلاَنَا سُلْطَانِ الْمُسْلِمِيْنَ , الْمُؤَيَّدِ بِالنَّصْرِ وَ التَّمْكِيْنِ , اللهُمَّ انْصُرْهُ وَ انْصُرْ عَسَاكِرَهُ , وَ امْحَقْ بِسَيْفِهِ رِقَابَ الطَّائِفَةِ الْكَافِرَةِ , وَ أَيِّدْ بِشَدِيْدِ رَأْيِهِ عِصَابَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ , وَ اجْعَلْ بِفَضْلِكَ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنَّا , وَ ارْفَعِ اللهُمَّ مَقْتَكَ وَ غَضَبَكَ عَنَّا , وَ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَخَافُكَ وَ لاَ يَرْحَمْنَا يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , اللهُمَّ إِيَّاكَ نَسْأَلُ فَلاَ تُخَيِّبْنَا وَ إِلَيْكَ نَلْجَأُ فَلاَ تَطْرُدْنَا , وَ عَلَيْكَ نَتَوَكَّلُ فَاجْعَلْنَا لَدَيْكَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ , إِلَهِي هَذَا حَالُنَا لاَ يَخْفَى عَلَيْكَ فَعَامِلْنَا بِالْإِحْسَانِ إِذِ الْفَضْلُ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ , وَ اخْتِمْ لَنَا بِخَاتِمَةِ السَّعَادَةِ أَجْمَعِيْنَ عِبَادَ اللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الإِحْسَانِ وَ إِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ 

No comments:

Post a Comment

ISTRI/WANITA SHOLIHAH

ISTRI/WANITA SHOLIHAH Wanita sholihah merupakan dambaan bagi setiap pria, maka sangatlah penting bagi setiap  pria yang hendak menikah...