الْحَمْدُ
ِللهِ الّذِي خَلَقَنَا مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ
ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ ثُمَّ جَعَلَنَاخَلِيْفَةْ
, أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الَّذِي
جَمَعَ الْقُلُوْبَ بِفَضْلِهِ وَ أَعْطَى كُلَّ شَيئٍ خَلَقَهُ , وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
رَسُوْلُ اللهِ عَاشَ لأُمَّتِهِ لاَ لِذَاتِهِ اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ
بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ
اتَّبَعُوْا الْحَقَّ وَ سَارُوْا عَلَى هُدَاهُ
أَمَّا
بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَ إِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ
فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Marilah pada siang ini kita merenungkan tentang asal-usul kejadian
kita , sejak keberadaan kita dalam rahim ibu sampai hembusan nafas terakhir
kita dan apa fungsi kita diberi
kehidupan oleh Allah SWT di dunia ini.
Sebelumnya marilah kita simak Firman Allah surat Al Haj
ayat 5 ;
يَاأَيُّهَا
النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ
تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ
وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ
إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ
وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ
لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا
Hai manusia, jika kamu dalam
keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami
telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian
Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada
pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak
mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya
Pada ayat tersebut Allah melukiskan tentang terciptanya manusia dari
tahap ketahap.
Dan ketika manusia
lahir kedunia sebagai bayi, keadaan tubuhnya lemah tidak berdaya.Seluruh
hidupnya bergantung kepada belaian kasih sayang ibunya atau pengasuhnya. Dengan
berangsur-angsur Allah menyempurnakan dan memberi dinamika kehidupan kepada
bayi tersebut sehingga badan dan kekuatannya bertumbuh menjadi pemuda. Dari
pemuda kemudian meningkat menjadi manusia dewasa Dan selanjutnya manusia akan mengalami masa
tua yang mana pada masa tua tersebut
manusia kekuatan badannya akan semakin melemah. Dan sebagian dari manusia
tersebut sifat, pembawaan dan tabiatnya berubah kembali seperti zaman
kanak-kanak, pelupa dan lain-lainnya. Dan pada akhirnya manusia di dunia ini
akan memasuki fase yang mau tidak mau akan dilaluinya yaitu dihusung keliang
kubur, meninggalkan harta benda, anak istri atu suami , cucu kerabat , pangkat
dan segala kecintaan kecintaan lainnya.
Dari ayat diatas sesungguhnya kita
bisa mengambil pelajaran atau nilai edukatif yang terkandung didalamnya yaitu memperingatkan manusia supaya mengenal
dirinya sendiri. Manusia hendaklah menyadari bahwa dia berasal dari zat yang
hina dan kotor. Dalam kehidupannya senantiasa mempunyai sifat ketergantungan
kepada faktor-faktor, kekuatan dan kekuasaan yang berada diluar badannya
sendiri. Terutama kekuatan dan kekuasaan Penciptanya sendiri, yang telah
menganugerahkan kepadanya nafas untuk hidup, gairah dan semangat dalam
perjuangan, sehingga sebagian dari manusia berhasil mencapai kedudukan yang
tinggi atau kenikmatan hidup.
Apabila manusia
menyadari keadaanya yang demikian, maka dapatlah diharapkan ia tidak bersikap
sombong dengan pangkat, kedudukan dan nikmat yang diperolehnya. Akan tetapi
realitas yang ada dilapangan menunjukkan bahwa kebanyakan manusia adalah lalai
atau lupa dengan hal yang demikian ini. Kebanyakan manusia lupa dengan asal
usulnya.Bahkan mereka berani membangkang dengan Penciptanya.
Hal ini telah difirmankan Allah dalam
Al Qur’an.
أَوَلَمْ يَرَ
الإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُبِيْنٌ (يس 77)
Yang artinya:
Apakah manusia tidak melihat
bahwa kami menjadikannya dari air mani? Tetapi , lihatlah dia telah menjadi
pembangan yang terang-terangan.
Sekarang marilah kita cermati manusia
dari sisi kedudukannya sebagai khalifah dimuka bumi .
Sebelumnya kita
simak firman Allah dalam Al Qur’an
وَهُوَ الّذِى
جَعَلَكُمْ خَلاَئِفَ الأَرْضِ وَ رَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِى
مَآ آتَآكُمْ (الأنعام 165)
Dan Dia yang menjadikan kamu
sebagai khalifah di muka bumi ini. Sebagian kamu dinaikkan Tuhan beberapa
tingkatan dari yang lain , karena Allah hendak menguji kamu dengan apa yang
telah dikaruniakanNya kepadamu.
Sekarang apa yang dinamakan khalifah
itu?
Menurut bahasa khalifah adalah wakil .
Sedangkan arti manusia sebagai khalifah adalah menjadi wakil Tuhan dimuka bumi
ini dengan pengertian sebagai tanda penghormatan yang diberikan Tuhan kepada
manusia .
Jadi dengan pengertian diatas manusia
tidak seharusnya bertindak semena-mena dengan mengatas namakan wakil Tuhan .
Sebab pada hakekatnya manusia itu adalah hamba Allah yang semestinya takluk
secara mutlak dibawah lindungan dan kekuasaanNya sehingga harus berbuat dan
bertindak menurut keridlaanNya. Dengan menjalankan perintah dan
ketentuan-ketentuan yang telah digariskanNya bersikap loyal dan patuh kepadaNya
Sekarang setelah kita ketahui
kedudukan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini maka pertanyaanya adalah
apakah tugas yang harus diemban manusia sebagai khalifah fil ardl tersebut?
Tugas dan kewajiban
yang terpenting dari seorang khalifah dimuka bumi ini diantaranya yang pertama adalah
menegakkan kebenaran dan yang kedua adalah menguasai hawa nafsu. Hal inilah
yang telah disampaikan secara khusus oleh Allah kepad Nabi Daud AS seperti
firman Allah dalam Al Qur’an:
يَا دَاوُدُ إِنَّا
جَعَلْنَاكَ خَلَيْفَةً فِى الأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلاَ
تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ ( ص 26)
Yang artinya: Hai Daud !
Sesungguhnya Kami jadikan engkau Khalifah di muka bumi Sebab itu berilah keputusan diantara manusia
dengan kebenaran dan janganlah kamu memperturut kemauan hawa nafsu . maka
sebabnya kamu akan disesatkan dari jalan Allah.
Oleh karena itu apabila seseorang
diberikan kedudukan , kekuasaan atau wewenang , maka pertama kali langkah yang
diambil adalah menegakkan kebenaran dan keadilan , jangan berlaku kejam dan
sewenang- wenang dan senatiasa berpihak kepada kemaslahatan ummat. Dalam
mengambil suatu keputusan atau tindakan hendaklah didasarkan kepada
alasan-alasan yang obyektif bukan berdasarkan kebencian dan bersikap apriori,
mementingkan kelompok atau golongan tertentu. Karena setiap perbuatan yang
tidak diridloi Allah cepat atau lambat pasti akan mendapatkan kutukan dan
laknat dari Allah SWT.
Dalam pada itu
manusia diingatkan supaya senantiasa waspada mengendalikan hawa nafsunya ,
sebab hawa nafsu selalu mempengaruhi akal manusia.
Pada akhirnya pada
saat ini marilah kita memanjatkan doa kehadirat Allah semoga kita semua diberi
kesadaran oleh Allah subhanahu Wata’ala untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini
dengan sesungguhnya, sebagai penegak kebenaran dan keadilan.
جَعَلَنَا اللهُ وَ
إِيَّاكُمْ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْكَامِلَيْنَ لِوَاجَبَاتِهِمْ مَعَ
الْمُخْلِصِيْنَ السَّائِلَيْنَ , وَ قُوْلُوْا أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ
الَّذِي لاَ إِلهَ إِلاّض هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ فَيَا
فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ يَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
الْخُطْبَةُ الثَّانِيَةُ
الْحَمْدُ
للهِ الْمَنْعُوْتِ بِصِفَاتِ التَّنْزِيْهِ وَ الْكَمَالِ . وَ أَشْهَدُ أَنْ
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ , وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ سَنِيُّ الْخِصَالِ .
اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ
التَّابِعِيْنَ , عِبَادَ اللهْ , إِتَّقُوْا اللهَ فَإِنَّكُمْ عَلَيْهِ
تُعْرَضُوْنَ , وَ اعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ فِي كِتَابِهِ
الْمَكْنُوْنِ , وَ أَمَرَكُمْ بِذَالِكَ فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَيْهِ
تَكُوْنُوْا مِنَ الْفَائِزِِيْنَ . اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَيْهِ وَارْضَ
عَنِ الأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاء, وَ بَقِيَّةِ الْعَشْرَةِ الْكِرَامِ , وَ آلِ
بَيْتِ نَبِيِّكَ الْمُصْطَفَى , وَ عَنْ الأَنْصَارِ وَ الْمُهَاجِرِيْنَ وَ
التَّابِعِيْنَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن ,اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ
الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ , وَ نَسْأَلُكَ اللهُمَّ دَوَامَ
الْعِنَايَةِ وَ التَأْيِيْدِ , لِحَضْرَةِ مَوْلاَنَا سُلْطَانِ الْمُسْلِمِيْنَ
, الْمُؤَيَّدِ بِالنَّصْرِ وَ التَّمْكِيْنِ , اللهُمَّ انْصُرْهُ وَ انْصُرْ
عَسَاكِرَهُ , وَ امْحَقْ بِسَيْفِهِ رِقَابَ الطَّائِفَةِ الْكَافِرَةِ , وَ
أَيِّدْ بِشَدِيْدِ رَأْيِهِ عِصَابَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ , وَ اجْعَلْ بِفَضْلِكَ
هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنَّا , وَ ارْفَعِ اللهُمَّ مَقْتَكَ وَ غَضَبَكَ
عَنَّا , وَ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَخَافُكَ وَ لاَ
يَرْحَمْنَا يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , اللهُمَّ إِيَّاكَ نَسْأَلُ فَلاَ
تُخَيِّبْنَا وَ إِلَيْكَ نَلْجَأُ فَلاَ تَطْرُدْنَا , وَ عَلَيْكَ نَتَوَكَّلُ
فَاجْعَلْنَا لَدَيْكَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ , إِلَهِي هَذَا حَالُنَا لاَ
يَخْفَى عَلَيْكَ فَعَامِلْنَا بِالْإِحْسَانِ إِذِ الْفَضْلُ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ
, وَ اخْتِمْ لَنَا بِخَاتِمَةِ السَّعَادَةِ أَجْمَعِيْنَ عِبَادَ اللهِ , إِنَّ
اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الإِحْسَانِ وَ إِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَ
يَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ
No comments:
Post a Comment