الْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ آدَمَ
بِيَدِهِ مِنْ طِيْنٍ , ثُمَّ سَوَّاهُ وَ نَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُوْحِهِ وَ جَعَلَ
لَهُ السَّمْعَ وَ الأَبْصَارَ وَ الأَفْئِدَةً , فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ
الْخَالِقِيْنَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ التَّابِعِيْنَ , أَمَّا بَعْدُ , فَيآعِبَادَ
اللهِ ! أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِي أَوَّلاً بِتَقْوَىاللهِ تَعَالَى وَ طَاعَتِهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Setiap orang ingin menghayati kehidupan yang mengandung nilai-nilai
hidup. Artinya, kehidupan yang penuh nikmat, tenteram dan bahagia.
Salah satu syarat yang penting untuk
mewujudkan kehidupan yang baik dan bahagia itu adalah dengan melakukan
perbuatan baik atau amal shalih terhadap sesama manusia, seperti tertera dalam
ayat Al Qur’an :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ
أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ
أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُون َ(97) النحل
Barangsiapa yang mengerjakan
amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.
Pada umumnya kehidupan yang baik atau nilai-nilai hidup itu dapat
ditemukan dan dihayati apabila manusia melaksanakan tiga macam hubungan yang
baik, yaitu (a) hubungan dengan Allah (b) hubungan dengan sesama manusia (c)
hubungan dengan diri sendiri
Sedangkan
diantara hadis yang mengandung nilai-nilai
kehidupan adalah sabda Rosululloh
SAW:
الطُّهُوْرُ
شَطْرُ الإِيْمَانِ , وَ الْحَمْدُ للهِ تَمْلَأُ الْمِيْزَانَ , وَ سُبْحَانَ
اللهِ وَ الْحَمْدُ للهِ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَ الأَرْضِ , وَ
الصَّلاَةُ نُوْرٌ , وَ الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ . وَ الصَّبْرُ ضِيَاءٌ , وَ
الْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ . كُلُّ النَّاسِ يَغْدُوْو فَبَائِعٌ
نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْمُوْبِقُهَا ( رواه حاكم و مسلم و الترمذي عن ابي مالك
الأشعري )
Yang
artinya:
‘ Kesucian itu adalah separuh iman,
Ucapan alhamdulillah memenuhi timbangan. Ucapan “ Subhanallah “ dan “
Alhamdulillah” memenuhi kekosongan antara langit dan bumi. Sembahyang itu
adalah cahaya, sedekah adalah tanda-tanda kemurnian iman, sabar itu menjadi
sinar , Al Qur’an menjadi petunjuk . Tiap-tiap orang dapat memulai kehidupannya
dengan bahagia atau celaka”
Pada hadis diatas Rosululloh memberi petunjuk tentang enam hal yang mengandung nilai-nilai hidup itu.
Sekarang coba kita bahas satu
persatu dari enam nilai hidup itu!
(1) Adalah Kesucian
Orang yang senantiasa menjaga kesucian berarti dia
mendapat nilai tersendiri dari kehidupan ini. Yang dimaksud dari kesucian itu
sendiri menurut Imam Ghazali ialah bersih hati nurani daripada sifat-sifat iri hati,
dengki, benci dan penyakit-penyakit hati lainnya. Iman yang sempurna tidaklah
cukup dengan mengucapkan dua kalimah syahadat saja tapi haruslah dilengkapi
dengan suci dari penyakit-penyakit hati yang merusak, ucapan syahadat baru
separoh dari tanda-tanda iman sedangkan yang separohnya lagi terletak pada
kesucian batin atau hati nurani.
إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى
أَجْسَامِكُمْ وَ لاَ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ ( الحديث)
“ Allah SWT tidak melihat
kepada anggota kamu dan tidak kepada rupa kamu, tetapi Dia melihat kepada hati
kamu “.
Apabila
manusia bisa bersih dari penyakit-penyakit rohaniah itu maka dengan sendirinya dia akan mendapatkan akhlak
yang mulia, yang membuat hubungannya dengan Alah semakin dekat dan menciptakan
hubungan yang harmonis dengan sesama manusia.
(2)
Selalu ingat kepada Allah
Nilai
hidup yang kedua adalah selalu ingat kepada Allah dalam situasi dan kondisi
yang bagaimanapun. Pada hadist diatas disebutkan dengan selalu mengucapkan
alhamdulillah
(3)
Shalat berfungsi sebagai cahaya
Nilai
hidup yang ketiga adalah shalat Shalat bukan saja berfungsi sebagai sarana
memperoleh kebahagiaan di dalam kehidupan akhirat kelak, tetapi juga mempunyai
efek yang sangat berfaedah dalam kehidupan dunia ini. Pada hadits diatas shalat
diibaratkan sebagai nur atau cahaya yang menerangi. Dalam hal ini bisa kita
lihat dalam kehidupan sehari-hari, orang yang senantiasa menjaga sholatnya maka
orang tersebut akan kelihatan senantiasa dipayungi keteduhan dan ketenteraman
meskipun dalam kesederhanaan.
(4)
Sedekah sebagai tanda kemurnian iman
Ketika
manusia sadar bahwa rejeki yang mereka dapatkan adalah titipan dari yang Maha
Kuasa dan manusia cuma mempunyai hak memanfatkan atau memanage tanpa bisa
memilikinya, maka bersedekah bukanlah beban tetapi tugas yang harus dijalankan,
sehingga bisa dikatakan bersedekah bisa menjadi tolok ukur kuat lemahnya
keimanan seseorang.
(5)
Sabar merupakan sinar.
Sabar artinya adalah tahan menderita sesuatu yang tidak
disenangi dengan ridla dan ikhlas serta senantiasa berserah diri kepada Allah.
Orang yang senantiasa sabar tak obahnya orang tersebut bagai batu karang
ditengah- tengah lautan yang tidak bergeser sedikit jugapun tatkala dipukul
ombak yang bergulung-gulung.
Pada hadis diatas kesabaran diibaratkan sinar matahari
yang memancarkan sinarnya keluruh penjuru kehidupan.
(6) Al Qur’an sebagai hujjah ( keterangan )
Al Qur’an merupakan kitab suci yang paling komplit yang
memuat petunjuk-petunjuk garis besar dalam menghadapi kehidupan dan semua
persoalan-persolan, baik hal-hal yang berhubungan dengan masa lampau, masa sekarang
atau masa yang akan datang.
Maka ketika manusia dapat memahami, menghayati dan
melaksanakan apa yang terkandung dalam Al Qur’an barulah manusia tersebut bisa
dikatakan bisa mengambil faedah Al Qur’an, dan Al Qur’an akan senantiasa
memberi petunjuk kepada manusia
tersebut. Sebaliknya ketika manusia jauh dari Al Qur’an maka bisa dikatakan
manusia tersebut adalah manusia yang senantiasa merugi karena maninggalkan
sesuatu yang semestinya dia pegang dengan erat-erat.
(7) Manusia harus menentukan jalan hidup.
Terakhir adalah manusia harus menentukan pilihan atau
jalan hidup untuk dirinya sendiri. Manusia harus tegas dalam menentukan
pilihannya apakah dia ingin bahagia atau celaka, baik atau buruk.Artinya
manusia harus berusaha atau berikhtiar , jangan sekali-kali menyerahkan nasib
kepada orang lain atau hawa nafsunya dan seyogyanya menghilangkan sifat
ketergantungan pada yang lain.Kecuali hanya kepada Allah. Yang terakhir inilah
yang terberat, yaitu berperang dengan hawa nafsu dalam memperebutkan nasib hidup
ini.
Pada
akhirnya marilah kita mewujudkan nilai hidup atau kehidupan yang lebih
bermakna dalam kehidupan kita
masing-masing dengan sungguh- sungguh dan semoga kita selalu mendaptkan
bimbingan dan ridlonya dalam menjalankan kehidupan ini.
بَارَكَ
اللهُ لِي وَ لَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ , وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ
بِمَافِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَ تَقَبَّلَ مِنِّي وَ
مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ , وَ قُلْ رَبِّ
اغْفِرْ وَ ارْحَمْ وَ أَنْتَ خَيْرٌ الرَّاحِمِيْنَ
الْخُطْبَةُ الثَّانِيَةُ لِلْجُمْعَةِ
الْحَمْدُ
للهِ الْمَنْعُوْتِ بِصِفَاتِ التَّنْزِيْهِ وَ الْكَمَالِ . وَ أَشْهَدُ أَنْ
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ , وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ سَنِيُّ الْخِصَالِ .
اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ
التَّابِعِيْنَ , عِبَادَ اللهْ , إِتَّقُوْا اللهَ فَإِنَّكُمْ عَلَيْهِ
تُعْرَضُوْنَ , وَ اعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ فِي كِتَابِهِ
الْمَكْنُوْنِ , وَ أَمَرَكُمْ بِذَالِكَ فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَيْهِ
تَكُوْنُوْا مِنَ الْفَائِزِِيْنَ . اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَيْهِ وَارْضَ
عَنِ الأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاء, وَ بَقِيَّةِ الْعَشْرَةِ الْكِرَامِ , وَ آلِ
بَيْتِ نَبِيِّكَ الْمُصْطَفَى , وَ عَنْ الأَنْصَارِ وَ الْمُهَاجِرِيْنَ وَ
التَّابِعِيْنَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن ,اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ
الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ , وَ نَسْأَلُكَ اللهُمَّ دَوَامَ
الْعِنَايَةِ وَ التَأْيِيْدِ , لِحَضْرَةِ مَوْلاَنَا سُلْطَانِ الْمُسْلِمِيْنَ
, الْمُؤَيَّدِ بِالنَّصْرِ وَ التَّمْكِيْنِ , اللهُمَّ انْصُرْهُ وَ انْصُرْ
عَسَاكِرَهُ , وَ امْحَقْ بِسَيْفِهِ رِقَابَ الطَّائِفَةِ الْكَافِرَةِ , وَ
أَيِّدْ بِشَدِيْدِ رَأْيِهِ عِصَابَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ , وَ اجْعَلْ بِفَضْلِكَ
هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنَّا , وَ ارْفَعِ اللهُمَّ مَقْتَكَ وَ غَضَبَكَ
عَنَّا , وَ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَخَافُكَ وَ لاَ
يَرْحَمْنَا يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , اللهُمَّ إِيَّاكَ نَسْأَلُ فَلاَ
تُخَيِّبْنَا وَ إِلَيْكَ نَلْجَأُ فَلاَ تَطْرُدْنَا , وَ عَلَيْكَ نَتَوَكَّلُ
فَاجْعَلْنَا لَدَيْكَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ , إِلَهِي هَذَا حَالُنَا لاَ
يَخْفَى عَلَيْكَ فَعَامِلْنَا بِالْإِحْسَانِ إِذِ الْفَضْلُ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ
, وَ اخْتِمْ لَنَا بِخَاتِمَةِ السَّعَادَةِ أَجْمَعِيْنَ
عِبَادَ
اللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الإِحْسَانِ وَ إِيْتَاءِ ذِي
الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
No comments:
Post a Comment