Monday 15 January 2018

Khutbah Jumat Ketenangan Jiwa

Ketenangan Jiwa


الْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ آدَمَ بِيَدِهِ مِنْ طِيْنٍ , ثُمَّ سَوَّاهُ وَ نَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُوْحِهِ وَ جَعَلَ لَهُ السَّمْعَ وَ الأَبْصَارَ وَ الأَفْئِدَةً , فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ أَوْدَعَ فِي الإِنْسَانِ الْعَقْلَ لِيُمَيِّزَ بَيْنَ الْخَيْرِ وَ الشَّرِّ , وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ جَاءَنَا بِالنُّوْرِ الْسَّاطِعِ وَ الْبُرْهَانِ الْقَاطِعِ , اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ التَّابِعِيْنَ , أَمَّا بَعْدُ , فَيآعِبَادَ اللهِ ! أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِي أَوَّلاً بِتَقْوَىاللهِ تَعَالَى وَ طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

            Para hadirin jama’ah jum’at yang mulia.
           
Bila kita amati pada saat ini dimanapun kita berada, akan kita dapati banyak manusia yang senantiasa hidup dalam kesibukan dan ketegangan, sehingga seolah-olah berkejar-kejaran dengan waktu.
           
            Mereka hidup dalam rangka habis-habisan mengejar materi duniawi dengan meninggalkan  suatu hal yang  utama yaitu kehidupan jiwa. Dalam selintas kehidupan lahiriyah mereka terlihat lebih senang dan nikmat, rumah telah dimiliki , kulkas dan semua perabot rumah tangga baik elektronik maupun non elektronik telah terpenuhi. Tetapi dilihat dari sudut lain ternyata ada satu kekosongan dalam kehidupan yang demikian ini, yaitu tidak adanya ketenangan hati atau kehilangan ketenteraman jiwa.
           
            Sebagai akibat dari kehidupan yang penuh kesibukan ini, timbullah ketegangan-ketegangan yang menyebabkan meningkatnya penyakit-penyakit syaraf, darah tinggi, stres, depresi, penyakit jantung dan lain-lain.Akhirnya untuk menenangkan jiwa, mereka menkonsumsi obat-obat penenang, pil tidur bahkan obat-obatan terlarang seprti ekstasi, narkoba dan lain sebagainya .Yang mana hal ini dibuktikan dengan naiknya omzet penjualan obat-obat tersebut pada akhir-akhir ini.
           
            Solusi dari problem diatas dalam agama Islam adalah dengan mencari ketenangan jiwa atau dalam istilah lain ketenangan batin atau qolbu.
            Dalam suatu hadis Rasulullah menyatakan:

إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً : إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَ إِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَ هِيَ الْقَلْبُ
Yang artinya: Sesungguhnya didalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, yang mana jika daging itu baik maka akan baiklah seluruh badan atau jasad. Sebaliknya jika daging itu rusak maka akan rusaklah seluruh badan. Ingatlah! Daging itu adalah hati.

            Dalam Al Qur’an hati itu disebutkan dengan berbagai nama diantaranya qolbu, nafs, aql, fuad dan lainnya.
           
            Benda tersebut merupakan alat fital bagi kehidupan ini. Yang mana bila kita mendapatkan ketenangan hati tersebut  maka akan kita ketahui betapa penting dan sangat berperannya ketenangan qolbu dalam rangka mengarungi  perjuangan kehidupan ini.
           
            Para hadirin Jama'ah jum'at yang mulia
           
            Apakah yang dimaksud dengan jiwa atau qolbu yang tenang atau mutmainnah itu ?
           
            Dalam kitab tafsir Ar Rozy juz  17-18   hal 157 diuraikan bahwa hati manusia itu hanyalah satu, yang berbeda-beda adalah sifatnya.
Bila hati manusia itu condong kepada nilai-nilai ketuhanan atau uluhiyah maka dia bernama nafsul mutmainnah. Dan jika condong kepada hawa nafsu dan marah maka dia dinamakan nafsul ammaarah bissuu'i atau nafsu yang penuh dibungkus dengan kejahatan.
           
            Dalam rumusan yang lain ada ulama yang berpendapat bahwa jiwa yang tenang adalah jiwa yang disinari oleh rasio yang tumbuh karena kemampuan menempatkan sesuatu pada porsi yang sewajarnya dan senantiasa meletakkannya atas dasar keimanan.Karena dengan dasar iman inilah maka manusia akan menerima segala sesuatu yang dihadapinya yaitu baik ataupun buruk , gagal ataupun sukses dengan perasaan ridla atau tulus ihlas.
           
            Dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun, orang yang mempunyai ketenangan jiwa dapat menguasai diri, berpikir rasionil dan selalu mampu menciptakan keseimbangan dalam dirinya.
           
            Jiwa yang tenang itu senantiasa merasa ridla menghadapi setiap keadaan dan selalu mendapatkan ridlo ilahi. Seperti dinyatakan dalam Al- Qur’an:

يَاأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ(27)ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً(28)

Yang artinya: Hai jiwa yang tenang kembalilah kepada Tuhanmu deng merasa senang dan Allah senang pula kepadamu.

            Para hadirin sidang jum’at yang mulia.
           
Ketenangan jiwa atau ketenteraman hati itu dapat ditempa dengan cara memperbanyak dzikrullah yakni mengadakan komunikasi langsung dengan Allah yaitu senantiasa ingat kekuasaan Nya, kerahimanNya dan nikmat-nikmat yang dikaruniakanNya.yang tak terhitung jumlahnya.
           
            Dzikrullah mengandung dua cara:

            Pertama, diucapkan dengan lisan; kedua ditancapkan kedalam lubuk hati. 

Lafadz dzikrullah diantaranya adalah : tasbih yaitu subhaanallah, tahlil yaitu laailaaha illallah , takbir yaitu Allahu Akbar dan lain-lainnya.Yang terpenting dalam hal ini bukanlah pengucapan dengan sekedar menggerak - gerakkan mulut tetapi adalah menghayati nilai-nilai ketuhanan atau uluhiyah yang terdapat dalam lafadz tersebut.
           
            Secara umum orang-orang yang beriman diperintahkan supaya selalu ingat pada Allah. Seperti dinyatakan dalam Al-Qur’an.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا(41)وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا(42)
Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
           
            Sedangkan pada diri Nabi kita Muhammad SAW suri tauladan yang dapat kita ambil tentang ketenangan jiwa terbukti banyak sekali. Diantaranya adalah ketika belia bersama para sahabatnya menghadapi musuh dalam perang Badr yang pada saat itu kekuatan kaum musyrikin tiga kali lipat dari kekuatan kaum muslimin. Pada saat yang genting itulah dengan  jiwa yang tenang Rasulullah berdoa kepada Allah sehinnga dengan adanya do’a tersebut menjadikan kaum muslimin menjadi percaya diri atau self confidence. Dan hasinya pertempuran berbalik arah dengan kemenangan kaum muslimin dan kekalahan orang musyrik.
           
            Nyatalah bahwa ketenangan jiwa itu menjadi faktor yang penting dan menentukan dalam kehidupan ini.Orang-orang yang tenang jiwanya tidak gugup dan ragu-ragu dalam menghadapai perjuangan hidup ini.


بَارَكَ اللهُ لِي وَ لَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ , وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَ تَقَبَّلَ مِنِّي وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ , وَ اسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَ لَكُمْ وَ لِوَالِدَيَّ وَ لِوَالِدِيْكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَافَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ يَانَجَاةَ التَّائِبِيْنَ






الْخُطْبَةُ الثَّانِيَةُ لِلْجُمْعَةِ
الْحَمْدُ للهِ الْمَنْعُوْتِ بِصِفَاتِ التَّنْزِيْهِ وَ الْكَمَالِ . وَ أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ , وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ سَنِيُّ الْخِصَالِ . اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ التَّابِعِيْنَ ,عِبَادَ اللهْ , إِتَّقُوْا اللهَ فَإِنَّكُمْ عَلَيْهِ تُعْرَضُوْنَ , وَ اعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ فِي كِتَابِهِ الْمَكْنُوْنِ , وَ أَمَرَكُمْ بِذَالِكَ فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَيْهِ تَكُوْنُوْا مِنَ الْفَائِزِِيْنَ . اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَيْهِ وَارْضَ عَنِ الأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاء, وَ بَقِيَّةِ الْعَشْرَةِ الْكِرَامِ , وَ آلِ بَيْتِ نَبِيِّكَ الْمُصْطَفَى , وَ عَنْ الأَنْصَارِ وَ الْمُهَاجِرِيْنَ وَ التَّابِعِيْنَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن :اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ , وَ نَسْأَلُكَ اللهُمَّ دَوَامَ الْعِنَايَةِ وَ التَأْيِيْدِ , لِحَضْرَةِ مَوْلاَنَا سُلْطَانِ الْمُسْلِمِيْنَ , الْمُؤَيَّدِ بِالنَّصْرِ وَ التَّمْكِيْنِ , اللهُمَّ انْصُرْهُ وَ انْصُرْ عَسَاكِرَهُ , وَ امْحَقْ بِسَيْفِهِ رِقَابَ الطَّائِفَةِ الْكَافِرَةِ , وَ أَيِّدْ بِشَدِيْدِ رَأْيِهِ عِصَابَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ , وَ اجْعَلْ بِفَضْلِكَ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنَّا , وَ ارْفَعِ اللهُمَّ مَقْتَكَ وَ غَضَبَكَ عَنَّا , وَ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَخَافُكَ وَ لاَ يَرْحَمْنَا يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , اللهُمَّ إِيَّاكَ نَسْأَلُ فَلاَ تُخَيِّبْنَا وَ إِلَيْكَ نَلْجَأُ فَلاَ تَطْرُدْنَا , وَ عَلَيْكَ نَتَوَكَّلُ فَاجْعَلْنَا لَدَيْكَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ , إِلَهِي هَذَا حَالُنَا لاَ يَخْفَى عَلَيْكَ فَعَامِلْنَا بِالْإِحْسَانِ إِذِ الْفَضْلُ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ , وَ اخْتِمْ لَنَا بِخَاتِمَةِ السَّعَادَةِ أَجْمَعِيْنَ .

عِبَادَ اللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الإِحْسَانِ وَ إِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ 

No comments:

Post a Comment

ISTRI/WANITA SHOLIHAH

ISTRI/WANITA SHOLIHAH Wanita sholihah merupakan dambaan bagi setiap pria, maka sangatlah penting bagi setiap  pria yang hendak menikah...