ISTIJROJ
Pernahkah sahabat semua melihat orang yang diberikan oleh Allah harta
yang berlimpah namun enggan beribadah kepada Allah? Perlu kamu ketahui
bahwa orang orang yang diberikan oleh Allah harta
yang berlimpah, namun tidak mau beribadah kepada Allah itu namanya Istidraj.
Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan
kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya apakah
dia bertobat atau semakin jauh.
Lebih jelasnya bila sahabat
dapati seseorang yang semakin buruk kualitas ibadahnya, semakin tidak ikhlas,
berkurang kuantitasnya, sementara maksiat semakin banyak, baik maksiat kepada
Allah dan manusia, lalu rezki baginya Allah berikan melimpah ruah, kesenangan
hidup begitu mudah didapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur,
bahkan Allah berikan keluar biasaan pada kekuatan tubuhnya. Maka, hati-hatilah
bisa jadi ini adalah istidraj baginya, dan secara beransur Allah akan menariknya dalam
kebinasaan.
Yang seperti ini biasanya memang Allah
berikan kepada orang-orang kafir dan ahli maksiat. Sebagaimana keterangan
berikut:
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
Dan janganlah sekali-kali orang-orang
kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik
bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya
bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (Ali
‘Imran: 178)
Ayat lain:
أَيَحۡسَبُونَ
أَنَّمَا نُمِدُّهُم بِهِۦ مِن مَّالٖ وَبَنِينَ ٥٥ نُسَارِعُ لَهُمۡ فِي ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ
بَل لَّا يَشۡعُرُونَ ٥٦
Apakah mereka mengira bahwa harta dan
anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera
memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka tidak, sebenarnya mereka tidak
sadar. (Al Mu’minun: 55-56)
Ayat lainnya:
فَذَرۡنِي
وَمَن يُكَذِّبُ بِهَٰذَا ٱلۡحَدِيثِۖ سَنَسۡتَدۡرِجُهُم مِّنۡ حَيۡثُ لَا
يَعۡلَمُونَ ٤٤
Maka serahkanlah (ya Muhammad)
kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan Perkataan ini (Alquran). nanti
Kami akan menarik mereka dengan beransur-ansur (ke arah kebinasaan) dari arah
yang tidak mereka ketahui, (Al Qalam: 44)
Ayat lainnya:
فَإِذَا
مَسَّ ٱلۡإِنسَٰنَ ضُرّٞ دَعَانَا ثُمَّ إِذَا خَوَّلۡنَٰهُ نِعۡمَةٗ مِّنَّا
قَالَ إِنَّمَآ أُوتِيتُهُۥ عَلَىٰ عِلۡمِۢۚ بَلۡ هِيَ فِتۡنَةٞ وَلَٰكِنَّ
أَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ ٤٩
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia
menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia
berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”.
sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. (Az
Zumar: 49)
Tertulis dalam Tafsir Al Muyassar
tentang ayat Az-Zumar 49 ini:
ولكن أكثرهم -لجهلهم وسوء ظنهم- لا يعلمون أن ذلك استدراج لهم من الله، وامتحان لهم على شكر النعم
Tetapi kebanyakan manusia –karena
kebodohan dan buruknya prasangka mereka- tidak mengetahui bahwa hal itu
merupakan istidraj dari Allah dan ujian bagi mereka agar mensyukuri nikmat.
(Tafsir Al Muyassar, 1/464)
Hal ini juga dikabarkan oleh hadits
Nabi dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ ” ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ} [الأنعام: 44]
Apabila engkau melihat Allah
memberikan kepada seorang hamba berupa nikmat dunia yang disukainya padahal dia
suka bermaksiat, maka itu hanyalah istidraj belaka, lalu Rasulullah membaca:
Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka,
Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila
mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
(Al An’am: 44). (HR. Ahmad No. 17311. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mentatakan:
hasan. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 17311)
Begitulah istidraj.
Ada pun jika ada kenikmatan dunia
diberikan kepada orang mu’min, shalih, ahli ibadah, bukan orang kafir dan ahli
maksiat, maka itu merupakan nikmat Allah yang disegerakan baginya di dunia,
atau bisa juga ujian untuk meninggikan lagi kedudukannya. Wallahu
a’lam (farid/dakwatuna)
Allah sengaja
membiarkan pelaku Istidraj,
1.
Ia dengan sengaja meninggalkan perintah shalat.
2.
Ia dengan sengaja meninggalkan perintah puasa.
3.
Saat ia berbuat maksiat dan membuka aurat, ia merasa tidak
berdosa.
4.
Hatinya sangat berat untuk bershadaqah.
5.
Merasa bangga dengan apa yang ia miliki saat ini.
6.
Mengabaikan perintah Allah dan mendekati larangannya.
7.
Ia menganggap mudah semua perintah Allah, namun ia
tidak mengerjakannya
8.
Ia selalu menunda-nunda untuk bertobat dan ia merasa bahwa
umurnya akan panjang
9.
Ia lupa dengan kematian.
Tapi Allah
selalu memberikannya:
1.
Rezeki yang banyak.
2.
Kesenangan yang tiada habisnya.
3.
Ia selalu mendapatkan pujian dari orang-orang.
4.
Allah selalu memberikannya kesehatan.
5.
Tidak pernah Allah berikan kepadanya musibah.
6.
Hidupnya selalu aman dan nyaman
Berhati-hatilah, itu semua adalah
Istidraj. Semua itu Dia lakukan dengan sengaja hanya untuk melihat apakah
hambaNya akan selalu bersyukur dan menjalankan perintahNya ketika ia di berikan
kesenangan. Banyak diantara sahabat yang jika diberikan oleh Allah
kesenangan tapi ia malah lupa untuk bersyukur menjalankan perintahNya.
Jika kamu diberi Allah kesenangan
jangan bahagia terlebih dahulu, bisa jadi itu adalah cara Allah untuk
menguji keimanan sahabat. Bila semua kesenangan yang Allah berikan kepada sahabat
membuat sahabat semakin jauh dari Allah, maka tunggu saja azab Allah itu pasti.
Semoga sahabat semua dijauhkan dari
sifat Istidraj ini dan semoga sahabat menjadi hamba yang senantiasa
bersyukur. Ingatlah dunia ini hanyalah sementara, jangan sampai karena
nikmat dan rezeki yang Allah SWT berikan kepada sahabat membuat sahabat lupa
untuk beribadah dan selalu bersyukur kepadanya.
No comments:
Post a Comment