LAILATUL QODAR
الْحَمْدُ
للهِ الَّذِي كَمَّلَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ بِلَيْلَةِ الْقَدَرِ
الْبَهِيَّةِ , وَ نَوَّرَ الْبَصَائِرَ
لِمَنْ وَافَتْهُ الْعِنَايَةُ بِالْمَوَاهِبِ السَّنِيَّةِ , وَ أَرْسَلَ
سَحَائِبَ الإِحْسَانِ لِلْعُمَّالِ فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِيْنَ ,َ أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ , وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ
اللهِ سَيِّدُ رُسُلِهِ وَ أَصْفِيَائِهِ , اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ .
أَمَّا
بَعْدُ أُوْصِيْكُمْ وَ إِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Tanpa terasa kita
sudah memasuki hari- hari dari bulan romadhlon tahun ini. Beberapa hari kita
menahan lapar dan dahaga dalam rangka menunaikan ibadah puasa. Tradisi yang
keliru selama ini adalah ketika bulan Romadlon telah mulai menginjak hari- hari
terakhir maka seakan- akan Masjid semakin sepi, jamaah solat tarowih semakin berkurang. Sebaliknya
pusat- pusat perbelanjaan bertambah ramai.
Padahal semestinya
semakin akhir bulan Romadlon maka seharusnya semakin giatlah kita mengerjakan
ibadah. Karena dengan mendekati akhir bulan Romadlon maka berarti kita semakin
mendekati perpisahan dengan bulan yang
paling diberkahi oleh Allah SWT
dan dikasihi RosulNya. Dan mestinya adalah pencarian kita pada malam yang
sangat istimewa belum selesai.
Seperti diketahui, dalam bulan
Ramadlan, ada satu malam yang sangat istimewa dan juga sangat penting artinya
dalam sejarah perkembangan Islam, yaitu malam turunnya permulaan Kitab Suci Al-Qur’an.
Malam itu dianugerahi Allah dengan limpahan barakah, seperti yang dinyatakan dalam
Al Qur-an :
إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ(1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ
الْقَدْرِ(2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ(3) تَنَزَّلُ
الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ(4)
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ(5)
Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu
turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. ( Al Qadar 1-5)
Adapun sebab2 turunnya ayat itu, diriwayatkan dari Ibnu Abbas,
sebagai berikut:
Pada suatu hari, Rasulullah menceritakan kepada para Sahabat tentang
laki2 bangsa yahudi dizaman dahulu yang diriwayatkan mempunyai nama Syam’un, yang
mana lelaki itu berjuang menyerahkan jiwa raganya kepada Allah selama 1000
bulan (83 tahun 4 bulan). Diwaktu malam hari dia isi hidupnya untuk beribadah,
dan diwaktu siang hari dia gunakan untuk berperang.
Para Sahabat2 Rasulullah terkagum2 mendengar kisah itu. Oleh sebab
itu, Rasulullah memohonkan doa kepada Tuhan, doa yang bernada keluhan : Ya,
Allah! Engkau telah jadikan ummatku pendek2 umurnya dan amalnya sedikit.
Akhirnya, turunlah wahyu Ilahi yang sekarang terkandung dalam surat Al-Qadar itu, yang
pada pokoknya mengaruniakan kepada ummat Muhammad satu malam, yang nilainya
beramal pada malam sama dengan nilai beramal seribu bulan. ("Mukasyafatul
Qulub", oleh Imam Ghazali, hal. 286).
Adapun arti Lailatul Qadar itu menurut ilmu bahasa ialah ,malam
Kemuliaan . Lail =.malam, qadar = kemuliaan, kekuasaan, kebesaran dll) .
Yang dimaksud dengan Lailatul Qadar itu menurut Al-Qur’an, mengandung
unsur2 :
(1) turunnya Kitab Suci Al-Qur’an,
(2) nilainya lebih baik dari pada
seribu bulan
(3) Bertebaran pada malam. itu kebumi malaikat2 dan ruh dengan izin Ilahi;
(4) malam itu sampai terbit fajar penuh dengan kebahagiaan dan kenikmatan.
Satu hal yang sudah pasti, malam yang agung itu terjadi pada bulan Ramadlan,
sebab pada ayat yang sudah diuraikan tadi diterangkan bahwa peristiwa itu ialah
malam turunnya Al-Qur’an, sedang Al Qur’an itu turun dalam bulan Ramadhan,
sebagai yang ditegaskan dalam Al Qur’an :
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ
كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا
يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ
عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ(185)
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur. ( Al.-Baqarah :
185).
Mengenai pada tanggal berapa jatuhnya Lailatul. Qadar itu,
berbeda-beda keterangan yang diberikan Hadist. Menurut suatu Hadist yang diriwayatkan
oleh Abu Daud dari lbnu Mas’ud, lailatul Qadar itu jatuh pada malam 17
Ramadhan. Hadist ini jugalah yang dijadikan tambahan alasan untuk menyatakan bahwa
permulaan. Al-Qur’an diturunkan (Nuzulul Qur’an) ialah pada malam 17 Ramadhan.
عَنْ
مُعَاوِيَةَابْنِ أَبِى سُفْيَانَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ : لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ
Dari Muawiyah bin Sufyan, dari Nabi SAW beliau mengatakan tentang
Lailatul Qodar itu ialah malam dua puluh tujuh ( bulan Ramadlan)
Sidang Jum`at yang terhormat.
Kemudian apa yang harus kita lakukan untuk menyongsong malam
lailatul qodar? Didalam Hadist dianjurkan supaya kaum Muslimin meningkatkan amal
pada malam Lailatul Qadar itu, dengan melakukan i’tikaf’, membaca Al Qur’an dan
lain2 sebab nilai amalan pada malam itu lebih daripada nilai amalan yang
dilakukan dalam seribu malam. Juga dianjurkan supaya kita memohonkan doa kepada
Allah.
Siti Aisyah pernah menanyakan kepada Rasulullah :
“Kalau saya mengetahui (bertemu) dengan malam Lailatul Qadar itu,
apa yang harus saya lakukan ?”.Rasulullah menjawab:
قُوْلِى " اللهُمَّ إِنَّكَ
عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Ucapkanlah : Ya, Allah! Engkau adalah Pengampun, Engkau cinta kepada
ampunan. Oleh sebab itu, beri ampunlah kepadaku.".
Pada malam Lailatul Qadar itu turun segala Malaikat dan ruh kebumi,
menyebarkan dan menaburkan karunia Ilahi kepada orang2 yang menemukan malam
tsb, yang melakukan amal dan ibadah dengan tekun dan sungguh2. Pada malam itu
sampai terbit fajar diliputi oleh kedamaian dan kenikmatan rohaniah.
Pada akhirnya marilah pada hari- hari bulan Romadlon yang tinggal
sedikit ini kita songsong malam lailatul qodar dengan meningkatkan amal dan
ibadah kita , mengajak kaum keluarga dan ummat
untuk beramal ibadah secara sungguh2 supaya kita mendapatkan kebahagiaan
yang hakiki di dunia dan akhirat.
Mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayahNya kepada kita semua untuk
dapat menemukan malam Lailatul Qadar itu
بَارَكَ اللهُ لِي وَ
لَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ , وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ
الآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَ تَقَبَّلَ مِنِّي وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ , وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَ ارْحَمْ وَ أَنْتَ
خَيْرٌ الرَّاحِمِيْنَ
الْخُطْبَةُ
الثَّانِيَةُ لِلْجُمْعَةِ
الْحَمْدُ
للهِ الْمَنْعُوْتِ بِصِفَاتِ التَّنْزِيْهِ وَ الْكَمَالِ . وَ أَشْهَدُ أَنْ
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ , وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ سَنِيُّ الْخِصَالِ .
اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ
التَّابِعِيْنَ , عِبَادَ اللهْ , إِتَّقُوْا اللهَ فَإِنَّكُمْ عَلَيْهِ
تُعْرَضُوْنَ , وَ اعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ فِي كِتَابِهِ
الْمَكْنُوْنِ , وَ أَمَرَكُمْ بِذَالِكَ فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَيْهِ
تَكُوْنُوْا مِنَ الْفَائِزِِيْنَ . اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَيْهِ وَارْضَ
عَنِ الأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاء, وَ بَقِيَّةِ الْعَشْرَةِ الْكِرَامِ , وَ آلِ
بَيْتِ نَبِيِّكَ الْمُصْطَفَى , وَ عَنْ الأَنْصَارِ وَ الْمُهَاجِرِيْنَ وَ
التَّابِعِيْنَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن :اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ
الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ , وَ نَسْأَلُكَ اللهُمَّ دَوَامَ
الْعِنَايَةِ وَ التَأْيِيْدِ , لِحَضْرَةِ مَوْلاَنَا سُلْطَانِ الْمُسْلِمِيْنَ
, الْمُؤَيَّدِ بِالنَّصْرِ وَ التَّمْكِيْنِ , اللهُمَّ انْصُرْهُ وَ انْصُرْ
عَسَاكِرَهُ , وَ امْحَقْ بِسَيْفِهِ رِقَابَ الطَّائِفَةِ الْكَافِرَةِ , وَ
أَيِّدْ بِشَدِيْدِ رَأْيِهِ عِصَابَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ , وَ اجْعَلْ بِفَضْلِكَ
هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنَّا , وَ ارْفَعِ اللهُمَّ مَقْتَكَ وَ غَضَبَكَ
عَنَّا , وَ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَخَافُكَ وَ لاَ
يَرْحَمْنَا يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , اللهُمَّ إِيَّاكَ نَسْأَلُ فَلاَ
تُخَيِّبْنَا وَ إِلَيْكَ نَلْجَأُ فَلاَ تَطْرُدْنَا , وَ عَلَيْكَ نَتَوَكَّلُ
فَاجْعَلْنَا لَدَيْكَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ , إِلَهِي هَذَا حَالُنَا لاَ
يَخْفَى عَلَيْكَ فَعَامِلْنَا بِالْإِحْسَانِ إِذِ الْفَضْلُ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ
, وَ اخْتِمْ لَنَا بِخَاتِمَةِ السَّعَادَةِ أَجْمَعِيْنَ .عِبَادَ اللهِ , إِنَّ
اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الإِحْسَانِ وَ إِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَ
يَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ
No comments:
Post a Comment