AMANAH
الْحَمْدُ
للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ
الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ , وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ سَيِّدُ الأَبْرَارِ , فَصَلَوَاتُ اللهِ وَ سَلاَمُهُ
عَلَيْهِ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ مَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ
الْبَعْثِ وَ النُّشُوْرِ , أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَ
إِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Pada saat ini kepercayaan adalah barang yang mahal, sesuatu yang langka yang terdapat di bumi
tercinta ini. Sehingga boleh dikatakan saat ini kita sedang mengalami krisis
kepercayaan. Saling percaya diantara sesama sekarang mulai terasa tipis. Saling
menjegal , saling menghianati adalah sesuatu yang biasa. Saling menipu bukan
merupakan barang yang tabu.
Dalam agama Islam kepercayaan dinamakan dengan amanah.
Allah SWT memerintahkan supaya kaum muslimin senantiasa menjaga amanah, yaitu
kepercayaan yang telah diserahkan atau dipikulkan diatas pundak seseorang.
Dalam Al Qur’an Allah berfirman :
إِنَّ اللَّهَ
يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ
بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ
بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا(58) النساء
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
Tanggung jawab memikul amanah adalah teramat berat
sekali. Didalam Al Qur’an diterangkan, bahwa tatkala amanah itu mula-mula
diserahkan kepada makhluk yang lain, maka semuanya menampik dan menunjukkan
berat menrimanya. Akhirnya, yang siap dan bersedia menerima amanah tersebut
ialah makhluk manusia, seperti dijelaskan dalam Al Qur’an:
إِنَّا عَرَضْنَا
الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ
يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ( الأحزاب 72)
Sesungguhnya Kami
telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya
enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan
amat bodoh,
Dalam arti amanah
adalah sesuatu yang amat sangat berat sehingga langit, bumi dan gunung yang
ibarat benda yang cukup kokoh, stabil dan kuatpun tidak mampu memikulnya.
Sedangkan dalam Al Hadis beratnya amanah diriwayatkan
oleh Al Bazzar dari Ali Bin Abi Thalib :
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ : كُنَّا جُلُوْسًا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَ سَلَّمَ فَطَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْعَالِيَةِ قَالَ : يَا
رَسُوْلَ اللهِ أَخْبِرْنِي بِأَشَدِّ شَيءٍ فِي هَذَا الدِّيْنِ وَ أَلْيَنَهُ ؟
فَقَالَ : أَلْيَنَهُ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ , وَ أَشَدُّهُ يَا أَخَاالْعَالِيَةِ "الأَمَانَةُ " إِنَّهُ لاَ دِيْنَ
لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ وَ لاَ صَلاَةَ لَهُ وَ لاَ زَكَاةَ لَهُ (رواه البزار )
Artinya :
Pada suatu hari, seorang laki-laki dari daerah pegunungan datang kepada
Rosululloh dan memajukan pertanyaan: Apakah ajaran Islam yang paling ringan dan
apa pula yang paling berat ?
Jawab Rosululloh” Yang paling
ringan adalah mengucapkan kalimah syahadat “ Tiada Tuhan yang lain kecuali
Allah, dan Muhammad adalah hamba dan UtusanNya. Yang paling berat adalah
menunaikan amanah. Sesungguhnya tidak sempurna agama orang orang yang tidak
memelihara amanah, tidak diterima oleh Tuhan shalatnya juga zakatnya.
Dalam hadis lain pesan
Rosululloh terakhir yang diucapkan didepan para jama’ah haji di Padang Arafah
tatkala mengerjakan Hijjatul Wada’ ( haji perpisahan ) adalah :
فَمَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ أَمَانَةٌ
فَلْيُؤَدِّهَا إِلَى مَنِ ائْتَمَنَهُ عَلَيْهَا
Yang
artinya : Barang siapa memikul sesuatu amanah, wajiblah menunaikannya kepada
orang yang mengamanhkannya itu .
Apakah yang dimaksud amanah itu? Arti amanah ialah
kepercayaan, dipercayai, teguh memegang janji, tidak menyia-nyiakan
kepercayaan, tidak menyelewengkan sesuatu penyerahan dan lain-lain yang semakna
dengan itu.
Dalam garis besarnya amanah dapat dibagi menjadi tiga
macam:
1.
Amanah terhadap Tuhan
2.
Amanah terhadap sesama
manusia
3.
Amanah terhadap diri sendiri
Baiklah mari kita
bahas secara singkat satu demi satu.
1. Amanah terhadap
Tuhan
Adapun amanah terhadap Tuhan meliputi segala aspek
kehidupan, dalam rumusan singkatnya dapat dikatakan bahwa amanah terhadap Tuhan
berarti mentaati segala suruhan dan perintahNya dan menjauhi semua
larangan-laranganNya
Meskipun amanah terhadap Tuhan itu banyak yang wajib
ditunaikan, tetapi pada hakekatnya tidaklah ada sesuatu beban yang dipandang
terlalu berat. Sebab pada dasarnya Allah tidak akan membebankan sesuatu yang
diluar batas-batas kemampuan manusia.
2. Amanah terhadap
sesama manusia.
Adapun amanah terhadap sesama manusia dibagi
menjadi dua yaitu ; yang bersifat pribadi dan yang bersifat berhubungan dengan
kepentingan umum.
Amanah yang bersifat pribadi terpikul diatas pundak
setiap orang dalam bidang jabatan dan ruang lingkup pekerjaan masing-masing.
Tak ada manusia yang terlepas atau dapat melepaskan diri dari tanggung jawab
amanah yang demikian. Seperti misalnya: tanggung jawab sebagai pegawai, sebagai
buruh, sebagai pedagang sebagai orang tua dan lain-lainnya.
Adapun amanah yang berhubungan dengan kepentingan umum
adalah fungsi atau jabatan lain yang mempunyai hubungan erat dengan kepentingan
orang banyak dan soal-soal kemasyarakatan, diantaranya adalah hakim,
pemimpin-pemimpin rakyat dan negara ,pejabat- pejabat negara, ulama-ulama,
guru-guru dan kaum terpelajar, semuanya adalah jabatan-jabatan yang mengandung
unsur-unsur amanah.
Semisal hakim mereka memegang amanah untuk berlaku adil
dalam memutuskan suatu perkara. Ulama, guru dan tenaga edukasi yang lain
memegang amanah untuk mendidik, memberi bimbingan rohani dan kecerdasan kepada
manusia supaya menjadi manusia yang baik
Amanah yang terpikul dipundak pemimpin, baik pemimpin
umat, lebih-lebih pemimpin negara dapat dilukiskan seperti tanggung jawab
seorang sopir. Dalam suatu mobil atau bus yang berisi penuh penumpang, kalau
kemudi kendaraan dipegang oleh orang yang tidak ahlinya yang tidak jujur, yang
kerjanya tidak tekun dan serius yang hanya memikirkan kemauannya saja dan tidak
memikirkan kepentingan dan keselamatan penumpang, maka banyak kemungkinan
bencana akan menimpa semua penumpang. Dan sudah sewajarnya pemimpin yang
demikian dijauhi oleh rakyatnya.
3. Yang terakhir
adalah amanah terhadap diri sendiri.
Diantaranya adalah
memfungsikan seluruh anggota badan kita sesuai dengan fungsi untuk apa anggota
tersebut diciptakan. Semisal mulut adalah
diciptakan untuk makan dan berbicara, maka hendaklah mulut tidak dipergunakan
untuk memakan makanan haram dan rusak, janganlah berdusta, bergunjing, memaki,
memfitnah dan ucapan kotor lainnya. Mulut haruslah digunakan untuk memakan
makan yang bermanfaat , mengucapkan kata-kata yang bermanfaat yang diridloi
Allah.
Demikianlah uraian tentang amanah, semoga bermanfaat
kepada kita semua dan marilah kita memohon kehadirat Allah semoga kita semua
dijadikan orang yang selalu berpegang teguh kepada amanah.
بَارَكَ
اللهُ لِي وَ لَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ , وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ
بِمَافِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَ تَقَبَّلَ مِنِّي وَ
مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ , وَ قُلْ رَبِّ
اغْفِرْ وَ ارْحَمْ وَ أَنْتَ خَيْرٌ الرَّاحِمِيْنَ
الْخُطْبَةُ الثَّانِيَةُ لِلْجُمْعَةِ
الْحَمْدُ
للهِ الْمَنْعُوْتِ بِصِفَاتِ التَّنْزِيْهِ وَ الْكَمَالِ . وَ أَشْهَدُ أَنْ
لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ , وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ سَنِيُّ الْخِصَالِ .
اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ
التَّابِعِيْنَ , عِبَادَ اللهْ , إِتَّقُوْا اللهَ فَإِنَّكُمْ عَلَيْهِ
تُعْرَضُوْنَ , وَ اعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ فِي كِتَابِهِ
الْمَكْنُوْنِ , وَ أَمَرَكُمْ بِذَالِكَ فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَيْهِ
تَكُوْنُوْا مِنَ الْفَائِزِِيْنَ . اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَيْهِ وَارْضَ
عَنِ الأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاء, وَ بَقِيَّةِ الْعَشْرَةِ الْكِرَامِ , وَ آلِ
بَيْتِ نَبِيِّكَ الْمُصْطَفَى , وَ عَنْ الأَنْصَارِ وَ الْمُهَاجِرِيْنَ وَ التَّابِعِيْنَ
إِلَى يَوْمِ الدِّيْن ,اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَ
الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ , إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ , وَ نَسْأَلُكَ اللهُمَّ دَوَامَ الْعِنَايَةِ
وَ التَأْيِيْدِ , لِحَضْرَةِ مَوْلاَنَا سُلْطَانِ الْمُسْلِمِيْنَ ,
الْمُؤَيَّدِ بِالنَّصْرِ وَ التَّمْكِيْنِ , اللهُمَّ انْصُرْهُ وَ انْصُرْ
عَسَاكِرَهُ , وَ امْحَقْ بِسَيْفِهِ رِقَابَ الطَّائِفَةِ الْكَافِرَةِ , وَ
أَيِّدْ بِشَدِيْدِ رَأْيِهِ عِصَابَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ , وَ اجْعَلْ بِفَضْلِكَ
هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا مُطْمَئِنَّا , وَ ارْفَعِ اللهُمَّ مَقْتَكَ وَ غَضَبَكَ
عَنَّا , وَ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لاَ يَخَافُكَ وَ لاَ
يَرْحَمْنَا يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , اللهُمَّ إِيَّاكَ نَسْأَلُ فَلاَ
تُخَيِّبْنَا وَ إِلَيْكَ نَلْجَأُ فَلاَ تَطْرُدْنَا , وَ عَلَيْكَ نَتَوَكَّلُ
فَاجْعَلْنَا لَدَيْكَ مِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ , إِلَهِي هَذَا حَالُنَا لاَ
يَخْفَى عَلَيْكَ فَعَامِلْنَا بِالْإِحْسَانِ إِذِ الْفَضْلُ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ
, وَ اخْتِمْ لَنَا بِخَاتِمَةِ السَّعَادَةِ أَجْمَعِيْنَ
عِبَادَ
اللهِ , إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الإِحْسَانِ وَ إِيْتَاءِ ذِي
الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
No comments:
Post a Comment